Pengenalan dan Konseptual Minat & Bakat
INFO DAPODIK & PENDIDIKAN - Pengenalan dan Konseptual Minat & Bakat merupakan tema artikel kali ini yang akan Admin informasikan kepada Anda semua.
Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik pendidikan, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat.
Hal ini dikarenakan dengan tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat, dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajarinya.
Minat
Minat belajar merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik.
Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tetapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu.
Pengertian Minat
Minat dalam kamus bahasa Indonesia memiliki makna kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Tohirin menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Sedangkan menurut Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman, yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Konsep Minat
Minat berhubungan erat dengan motivasi.
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan.
Minat merupakan suatu perangkat mental yang meliputi campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Biasanya akan diwujudkan dalam cita-cita.
Minat dapat memuaskan suatu kebutuhan dalam hidup seseorang, meskipun kebutuhan ini tidak akan langsung tampak bagi orang dewasa.
Semakin kuat suatu kebutuhan, semakin kuat dan bertahan minat yang menyertainya.
Selanjutnya, semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan, semakin kuatlah minat tersebut.
Sebaliknya, minat akan padam bila tidak disalurkan.
Minat seseorang dapat diungkap melalui ekspresi, manifestasi, tes, dan inventarisasi.
Ekspresi minat merupakan suatu pernyataan verbal seseorang berupa menyukai atau tidak rnenyukai suatu benda, kegiatan, tugas, atau pekerjaan.
Manifestasi minat dapat dikatakan sinonim dengan partisipasi dalarn suatu kegiatan atau pekerjaan.
Tes minat yang digunakan berbentuk tes objektif. Inventarisasi merupakan pengukuran minat yang diperoleh melalui kuesioner yang berisi pilihan atau preferensi daftar-daftar kegiatan atau pekerjaan.
Dari pilihan pekerjaan pada setiap pernyataan menghasilkan skor yang mencerminkan pola minat.
Jenis Minat
Pelaksanaan penelusuran minat difokuskan pada upaya guru bimbingan dan konseling atau konselor membantu peserta didik menentukan pilihan arah minat kelompok mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah.
Adapun kelompok mata pelajaran yang menjadi objek dalam pilihan minat adalah sebagai berikut:
- Keagamaan
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Bahasa dan Budaya
- Teknologi dan Rekayasa
- Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Kesehatan
- Agrobisnis dan Agroteknologi
- Perikanan dan Kelautan
- Pariwisata
- Seni dan Kerajinan
- Keolahragaan
Bakat
Melalui bakat seseorang akan memiliki minat belajar.
Ini dapat dibuktikan dengan contoh: apabila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan memiliki minat belajar dalam hal menyanyi, jika ia dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya.
Oleh karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.
Pengertian Bakat
Bakat adalah salah satu pemberian atau anugerah khusus paling berharga bagi manusia.
Seseorang yang memiliki bakat, akan menjadikannya spesial dengan orang lainnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kata bakat diartikan sebagai kepandaian, sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris, bakat sering digambarkan dengan kata “talent” yang berarti kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atas kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu hal.
Secara bahasa (etimologi) kata ”bakat” dalam kamus bahasa Indonesia berarti bekas, kesan, tanda-tanda (bekas luka).
William B. Michael dalam Jamal Ma’mur Asmani mendifinisikan bakat dengan an aptitude may be defined as a person’s capcity, or hypotical potential, for acquaisition of certain more or less well defined pattern of behavior involved in the performance of a task respectto wich the individual has had little or no previous training.
Woodworth dan Marquis menyatakan bahwa Bakat (aptitude) termasuk kemampuan (ability).
Menurut Bingham bakat adalah sesuatu yang telah didapat setelah mendapatkan sebuah pelatihan.
Menurut Guilford bakat mencakup tiga dimensi psikologis yaitu dimensi perseptual (meliputi: kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu), dimensi psikomotor (meliputi: kekuatan, ketepatan, keluwesan) dan dimensi intelektual (meliputi: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir).
Berikutnya, bakat menurut Soegarda Poerbakawatja adalah suatu benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.
Menurut Munandar, bakat adalah kemampuan bawaan seseorang yang merupakan potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud.
Menurut Given (2007) bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.
Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.
Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.
Bakat secara umum mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.
Karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud.
Bakat berbeda dengan kemampuan yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan dating apabila latihan dilakukan secara optimal.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi bersifat umum.
Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakat akademik dan sosial.
Bakat khusus ini biasanya disebut dengan talent, sedangkan bakat umum disebut dengan istilah gifted.
Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu.
Konsep Bakat
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.
Bakat didefinisikan sebagai suatu kombinasi indikasi karakteristik, suatu kapasitas individu makna penguasaan beberapa pengetahuan, keterampilan atau sekumpulan respon terorganisir tertentu.
Bakat adalah kemampuan bawaan yang berpotensi untuk dikembangkan atau dilatih.
Sejak lahir individu memiliki keterkaitan antara kemampuan dengan struktur otaknya.
Sehingga dengan berkembangnya individu maka bakat pun akan terus berkembang.
Jenis Bakat
Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis bakat:
- Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
- Kecerdasan Matematis Logis (Logical Matematical Intelligence)
- Kecerdasan Spasial/ Ruang-Visual (Visual/ Spatial Intelligence)
- Kecerdasan Kinestetik-Badani (Bodily-Kinesthetic Intelegence)
- Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)
- Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
- Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
- Kecerdasan Naturalis/ Lingkungan (Naturalist Intelligence)
Demikianlah penjelasan di atas mengenai Pengenalan dan Konseptual Minat & Bakat yang merupakan tema artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat.
Terima Kasih.
Salam Satu Data Pendidikan Indonesia.
Post a Comment