5. Dimensi Bernalar Kritis
INFO DAPODIK & PENDIDIKAN. Pelajar Indonesia bernalar secara kritis dalam upaya mengembangkan dirinya dan menghadapi tantangan, terutama tantangan di abad 21.
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis berpikir secara adil sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan banyak hal berdasarkan data dan fakta yang mendukung.
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Selanjutnya, ia mampu menyampaikannya secara jelas dan sistematis. Selain itu, pelajar yang bernalar kritis memiliki kemampuan literasi, numerasi, serta memanfaatkan teknologi informasi.
Hal ini membuat Pelajar Indonesia mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan.
Berbekal kemampuan nalar kritis, pelajar Indonesia mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapi, baik di lingkungan belajar maupun di kehidupan nyata.
Elemen dari dimensi bernalar kritis |
Lebih jauh lagi, pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu melihat suatu hal dari berbagai perspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru, termasuk pembuktian yang dapat menggugurkan pendapat yang semula diyakini.
Kemampuan ini dapat mengarahkan pelajar Indonesia menjadi pribadi yang memiliki pemikiran terbuka sehingga ia mau memperbaiki pendapat serta selalu menghargai orang lain.
Selain itu, pelajar Indonesia yang bernalar kritis dapat berpikir secara sistematis dan saintifik, menarik kesimpulan dari fakta yang ada, dan memecahkan masalah.
Kemampuan ini mengarahkan pelajar Indonesia menjadi pribadi yang bertanggung jawab penuh terhadap keputusan yang diambil dengan tepat dan senantiasa berkontribusi aktif dalam mencari solusi suatu permasalahan.
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar yang berilmu, yaitu cinta pada ilmu pengetahuan dan memperkuat pengetahuan dan kemampuannya di berbagai disiplin ilmu.
Ia mengembangkan kebiasaan mencari tahu dan menyelidik secara etis untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya tersebut.
Selanjutnya, ia menggunakan ilmu tersebut untuk menguatkan kemampuan bernalar kritis. Pada akhirnya, ia akan menjadi sosok yang menghargai ilmu pengetahuan.
Berikut elemen-elemen kunci dari dimensi bernalar kritis, yaitu sebagai berikut:
- Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
Pelajar Indonesia memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif.
Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut.
Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari penyampainnya.
Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi.
Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Indonesia dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.
Rangkuman |
- Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar Indonesia menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Ia mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Akhirnya, ia dapat membuktikan penalaran nya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan.
- Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar Indonesia melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya.
Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba berbagai alternatif solusi.
Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.
Selanjutnya mengenai Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis dapat dilihat pada tab di bawah ini.
Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis
Terima Kasih.
Salam Satu Data Pendidikan Indonesia.
Post a Comment