Mendidik Anak di Era Digital
Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Orang tua memegang peran penting dan strategis dalam mengantarkan pendidikan bagi putra-putrinya.
Keberhasilan orang tua dalam mendidik akan sangat bergantung pada kecakapan dan pola asuh yang dimilikinya.
Apa Itu Era Digital?
Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital.
Selanjutnya yang dimaksud dengan teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.
Bagaimana Perkembangan Teknologi Digital?
Perkembangan Teknologi Digital
Gambar 1 |
Contoh Perkembangan Teknologi Digital
Gambar 2 |
Gambar 3 |
Apa Manfaat dan Risiko Penggunaan Teknologi Digital?
Penggunaan teknologi digital secara tepat akan sangat bermanfaat bagi penggunanya, tetapi jika digunakan secara berlebihan akan mempunyai resiko negatif.
Manfaat
Mudah Mendapatkan Informasi
Setiap informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dari berbagai sumber.
Mempermudah Komunikasi
Komunikasi dapat dilakukan lebih luas tanpa terhalang tempat dan waktu.
Menstimulasi Kreativitas
Kreativitas anak tumbuh lebih cepat dengan stimulasi informasi yang diterima melalui media digital.
Anak dapat menuangkan ide dan keinginannya dengan menggunakan aplikasi dan sumber belajar digital yang beragam.
Memudahkan Proses Belajar
Anak dapat mengikuti program belajar yang beragam melalui internet.
Anak dapat belajar secara mandiri untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan nya.
Risiko
Gangguan Fisik (Apabila menggunakan teknologi digital secara berlebihan)
- Gangguan Kesehatan Mata. Memicu penglihatan yang buruk, karena ketajaman cahaya dan jarak yang terlalu dekat.
- Masalah Tidur. Jam dan lama waktu tidurnya menjadi tidak teratur.
- Kesulitan Konsentrasi. Memengaruhi kemampuan anak berkonsentrasi saat belajar sehingga dapat menurunkan prestasi belajar.
- Ketidakseimbangan Perkembangan. Motorik Kasar dan Halus Menyebabkan anak kurang menggerakkan seluruh anggota tubuh.
- Gangguan Pencernaan.
- Anak sering menahan lapar, haus, dan keinginan buang air sehingga mengganggu sistem pencernaan.
- Ketidakseimbangan bobot tubuh (terlalu gemuk atau terlalu kurus).
Gangguan Perkembangan Bahasa dan Sosial
- Menunda Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak. Penggunaan media digital bisa menunda perkembangan bahasa anak, terutama untuk anak-anak usia 2 tahun dan di bawahnya.
- Membatasi Pergaulan Sosial. Anak lebih suka bermain sendiri sehingga pergaulan nya terbatas dan sulit berinteraksi dengan komunitas yang berbeda.
- Mengurangi Waktu Berkualitas Bersama Keluarga. Penggunaan media digital yang tidak dibatasi akan memengaruhi hubungan antar anggota keluarga.
Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital?
Menambah Pengetahuan
Orang tua akan sulit menetapkan aturan bila tidak memahami apa itu internet dan jaringan media sosial (seperti: Blog, twitter, Facebook, YouTube, dan Instagram) dan bagaimana cara menggunakannya.
Minimal mengetahui cara mem-proteksi situs web dan media sosial yang berdampak negatif.
Mengarahkan Penggunaan Perangkat dan Media Digital dengan Tepat
Memahami manfaat dan resiko penggunaan media digital sehingga dapat mengarahkan penggunaannya dengan baik sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
Mengimbangi Waktu Penggunaan Media Digital dengan Interaksi di Dunia Nyata
Orang tua dapat menyeimbang-kan penggunaan media digital dengan mengenalkan pengalaman dunia nyata seperti kegiatan ber-kesenian, kegiatan luar ruangan, olahraga, membaca interaktif, musik, tarian, permainan tradisional dan sebagainya kepada anak.
Meminjamkan Anak Perangkat Digital Sesuai Keperluan
Meminjamkan anak perangkat digital seperti ipad, telepon pintar, dan komputer agar mereka bisa belajar mengendalikan diri dan belajar menggunakannya bersama keluarga.
Memilihkan Program/ Aplikasi Positif
Orang tua perlu mengidentifikasi program/ aplikasi yang memiliki edukasi dan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.
Mendampingi dan Meningkatkan Interaksi
Orang tua mendampingi anak saat berselancar di dunia maya menggunakan satu perangkat digital pada kesempatan yang sama sebagai kegiatan bersama keluarga.
Gunakan Perangkat Digital Secara Bijaksana
- Meletakkan perangkat komputer di ruang terbuka yang mudah dilihat.
- Tidak menggunakan perangkat digital pada saat berinteraksi/ berkegiatan dengan orang lain.
- Tidak menggunakan perangkat digital sebelum tidur.
- Mengatur batasan penggunaan perangkat digital secara seimbang sesuai usia anak.
Menelusuri Kegiatan Anak di Dunia Maya
Orang tua dapat memantau dan mengarahkan situs web dan media sosial yang mendukung tumbuh kembang anak, dan pastikan anak Anda tidak mengunjungi situs yang tidak sesuai usia.
Bagaimana Mengarahkan Penggunaan Perangkat dan Media Digital dengan Tepat? (Sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak)
Anak Usia 2-3 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah motorik dan sensorik anak sehingga perlu lebih banyak bergerak dan mengindra (melihat, mendengar, meraba, mengecap, dan merasa).
Hal yang perlu dilakukan orang tua:
- Membatasi waktu penggunaan media digital.
- Memanfaatkan media digital dalam bentuk audio untuk menambah kosakata, angka, gerak, dan lagu.
- Mendampingi dan berinteraksi dengan anak saat menggunakan media.
- Menghindari tayangan program yang mengandung unsur ketakutan, kekerasan, seksualitas, serta penggunaan bahasa yang tidak senonoh dan agresif karena anak dapat mengingat dan mengulanginya lagi.
- Menghindari tayangan iklan dengan konten yang tidak tepat untuk usia anak.
- Menghindari penggunaan media dan perangkat digital sebagai “pengganti peran orang tua”. Contoh: Ketika anak rewel, orang tua memberikan gawai agar anak tenang.
Anak Usia 4-7 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah motorik halus dan pemahaman konsep-konsep dasar. Untuk itu, anak butuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterampilan tangan dan jari-jari serta banyak diajak berkomunikasi dua arah.
Hal yang perlu dilakukan orang tua:
- Membuat kesepakatan bersama yang dipahami dan dijalani bersama, memonitor pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas pelanggaran dan memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam menjalankan kesepakatan.
- Memanfaatkan program/aplikasi yang mendidik terkait dengan kesiapan sekolah. Misalnya pengenalan huruf, angka, dan pengetahuan dasar.
- Membahas persamaan dan perbedaan pada tokoh favorit yang dilihat melalui media, dengan tujuan meningkatkan keterampilan membedakan hal yang buruk dan yang baik.
- Menghindari tayangan program yang berisi kekerasan dan seksualitas.
- Memanfaatkan program/ aplikasi yang mengajarkan perilaku berteman serta menghargai perbedaan dan keanekaragaman yang ada.
- Membimbing anak mengenal mana yang fakta dan fantasi.
Anak Usia 8-12 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah kemampuan berpikir, belajar, dan interaksi sosial.
Hal yang perlu dilakukan orang tua:
- Membuat kesepakatan yang dipahami dan dijalani bersama, memantau pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas pelanggaran, dan memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam menjalankan kesepakatan.
- Memanfaatkan program atau video yang menunjukkan berbagai pengalaman positif yang menstimulasi imajinasi.
- Mendiskusikan perilaku baik dan tidak dari karakter tokoh di media yang mereka kenal.
- Menghindari tayangan program yang menampilkan kekerasan, antisosial, dan perilaku negatif lainnya.
- Memberikan pemahaman tentang lelucon mengenai anggota tubuh.
- Menghindari tayangan iklan yang berlebihan terutama mengenai pola dan makanan yang tidak sehat.
- Mendiskusikan hal-hal terkait peran/ fungsi laki-laki dan perempuan.
Anak Usia 13-18 Tahun
Hal yang perlu dikembangkan adalah dalam hal identitas diri, kemandirian, dan interaksi sosial yang lebih luas.
Hal yang perlu dilakukan orang tua:
- Membuat kesepakatan yang dipahami dan dijalani bersama, memantau pelaksanaannya, konsisten menerapkan konsekuensi atas pelanggaran dan memberikan apresiasi atas keberhasilan anak dalam menjalankan kesepakatan.
- Memperkenalkan keanekaragaman ras, etnis, dan situasi ekonomi.
- Mengajak anak berpikir kritis atas atas informasi yang diperoleh dan tidak menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya (Hoax).
- Memanfaatkan media blogs untuk melatih anak menuangkan ide-idenya dan membimbing mereka untuk terbiasa menulis, bukan hanya membaca.
- Mengajak anak untuk mengeksplorasi lebih jauh minat dan bakatnya.
- Menghindari tayangan-tayangan yang berdampak negatif.
- Menanamkan etika berkomunikasi positif di media sosial.
- Memperhatikan pengaturan informasi pribadi dalam media digital, khususnya media sosial.
- Memanfaatkan tayangan untuk memperluas wawasan, pengetahuan, dan mendiskusikan nya.
Semoga bermanfaat.
Terima Kasih.
Salam Literasi!
Sumber:
AAP (American Academy of Pediatrics). 2011. “Policy Statement-Media Use by Children Younger Than 2 Years”. Pediatrics 128 (5): 1–7. http://pediatrics.aappublications.org/content/early/2011/10/12/peds.2011-1753 Adams, M.J. 2011
Breakingmuscle.com. "Wired Kids: How Screen Time Affectc Childre's Brains". 25 Juni 2015. http:breaking muscle.com/family-kid/wired-kids-how-screen-time-affects-childrensbrains
Canavan, Angela Corr. 2006. Children and Technology: A Tool for Child Development. National Children’s Resource Centre
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/mendidik-anak-di-era-digital/
ldai.or.id. "Keamanan menggunakan Internet Bagi Anak”. 25 Juni 2016. http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-bagi-anak
Keluargakita.com. "Rekomendasi Penggunaan Media Digital Sesuai Usia Anak". 5 Juni 2016. http://keluargakita.com/2015/12/rekomendasi-penggunaan-media-digital-sesuaiusia-anak/
Kim, Y.B. 2013. Young Children in the Digital Age. University of Nevada Cooperation Extension
Post a Comment